Problematika Pembelajaran Bermuatan Materi Sejarah Lokal
Abstract
Pembelajaran sejarah dengan muatan materi sejarah lokal yang disampaikan oleh guru tidak terlepas dari adanya permasalahan. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian studi kasus. Sumber data adalah guru sejarah dan peserta didik. Teknik pengumpulan yang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data dan kesimpulan atau verifikasi. Adapun beberapa masalah yang dihadapi oleh guru yaitu kurangnya penekanan pada materi sejarah lokal dalam kurikulum nasional sehingga menyebabkan keterbatasan sumber daya untuk mengembangkan buku pelajaran yang mencakup sejarah lokal. Hal ini berakibat guru harus mencari sendiri materi sejarah lokal. Guru juga mengalami kesulitan dalam mengintegrasikan sumber sejarah lokal ke dalam materi pembelajaran. Usaha yang dilakukan guru untuk mengatasi permasalahan tersebut ialah menampilkan video atau foto dengan tema sejarah lokal, berusaha mencari sumber referensi di luar jam mengajar, dan mengajak peserta didik berkunjung ke situs sejarah lokal yang dekat dari lingkungan sekolah.
Kata Kunci: problematika, pembelajaran, materi sejarah lokal
Metrics
References
Cantù, D., McMullen, D., Pardieck, S., Hanlin, M. A., Herridge, C., Janovetz, K., & Alcaraz, C. (2017). Documenting local history: Using the Library of Conggress site, primary sources, and community resources for teaching social studies. The Councilor: A Journal of the Social Studies, 78(2), 1–11.
Chalimi, I. R. (2023). Pengembangan Bahan Ajar Sejarah Lokal Kalimantan Barat Berbasis E-Modul. 9(1), 251–258. https://doi.org/10.31949/educatio.v9i1.4602
Fikri, A. (2019). Pemanfaatan Candi Muara Takus Sebagai Sumber Belajar Dalam Pembelajaran Sejarah Di SMA Darmayudha Pekanbaru. Historika: Journal Of History Education Research, 22(1), 1689–1699. https://doi.org/https://doi.org/10.20961/historika.v22i1.29340
Firmansyah, H., & Chalimi, I. R. (2022). Karakteristik Kebutuhan Bahan Ajar Sejarah Lokal Berbasis E-Modul Untuk Sman Kota Pontianak. Sosial Horizon: Jurnal Pendidikan Sosial, 9(1), 23–34. https://doi.org/10.31571/sosial.v9i1.3704
Goksu, M. M., & Somen, T. (2019). History Teachers’ Views On Using Local History. European Journal of Education Studies, 6(2), 253–274. https://doi.org/10.5281/zenodo.3168657
Krismawati, N. U., Maret, U. S., Suryani, N., & Maret, U. S. (2018). Kebutuhan Bahan Ajar Sejarah Lokal Di SMA. 16(2), 355–374. https://doi.org/10.21154/cendekia.v16i2.1331
Kuntowijoyo. (2013). Pengantar Ilmu Sejarah. Tiara Wacana.
Kuswono, K., Sumiyatun, S., & Setiawati, E. (2021). Pemanfaatan Kajian Sejarah Lokal Dalam Pembelajaran Sejarah Di Indonesia. Jurnal Lentera Pendidikan Pusat Penelitian Lppm Um Metro, 6(2), 206. https://doi.org/10.24127/jlpp.v6i2.1817
Magdalia Alfian. (2011). Pendidikan Sejarah Dan Permasalahan Yang Dihadapi. Pendidikan Sejarah Dan Permasalahan Yang Dihadapi, 3(2), 8. https://doi.org/10.30595/jkp.v3i2.643
Nafi’ah, U., Ayundasari, L., Suprapta, B., Sayono, J., & Hasan, Z. (2021). Tantangan Pengembangan Desain Pembelajaran Sejarah Lokal Berbasis Kehidupan Di Masa Pandemi Covid 19. Jurnal Pendidikan Sejarah Indonesia, 4(2), 180. https://doi.org/10.17977/um0330v4i2p180-191
Ningrum, B. S. (2022). Pengembangan Bahan Ajar Modul Berbasis Sejarah Lokal Pada Mata Pelajaran. Jurnal Istoria Prodi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Batanghari Jambi, 5(2), 73–83. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.33087/istoria.v5i2.126
Permana, R. (2020). Pembelajaran Sejarah Lokal di Sekolah (I). Media Edukasi Indonesia.
Permana, R., & Pratama, F. (2020). Integrating Local History into Lessons of History Subject in the 2013 Curriculum Revise at Senior High School Level. 458(Icssgt 2019), 371–378. https://doi.org/10.2991/assehr.k.200803.046
Pratama, M. Y., Safitri, I., Sinambela, Krisdayanti, S., Pasaribu, N. Y. A. R., Panjaitan, N. A., & Ivanna, J. (2022). Problematika Pembelajaran Sejarah Dalam Era Society 5.0 Di SMA Negeri 13 Medan. Nusantara: Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 9(4), 1483–1490. https://doi.org/DOI : 10.31604/jips.v10i4.2023.1869-1875
Rasyid, A. (2018). Problematika Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Di Madrasah Tsanawiyah Al-Khairaat Pakuli. Journal of Pedagogy, 1(1), 13–25. https://doi.org/https://doi.org/10.56488/scolae.v1i1.8
Rohman, M., Lessy, Z., & Faizah, N. (2022). Problematika Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum KMA 183 Tahun 2019 Madrasah Ibtidaiyah. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Dasar, 9(2). https://doi.org/doi:10.3390/su12104306
Sagala, S. M., Heriadi, M., Ababiel, R., & Nasution, T. (2022). Pendidikan Sejarah Serta Problematika yang Dihadapi di Masa Kini. Jurnal Pendidikan Dan Konseling, 4(3), 1918–1925. https://doi.org/https://doi.org/10.31004/jpdk.v4i3.4992
Saidillah, A. (2018). Kesulitan Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Sejarah. Jurnal Pendidikan Sejarah Indonesia, 1(2), 214–235. https://doi.org/10.17977/um033v1i22018p214
Sayono, J. (2013). Pembelajaran Sejarah Di Sekolah: Dari Pragmatis Ke Idealis. Sejarah Dan Budaya, 7(1), 9–17. https://doi.org/DOI: http://dx.doi.org/10.17977/sb.v7i1.4733
Sidik, H. (2022). Pembelajaran Sejarah dalam Perspektif Generasi Z: Studi Kasus Pembelajaran Sejarah di SMA Negeri 42 Jakarta. Jurnal Pendidikan Sejarah, 59(1), 59–79. https://doi.org/Doi.org/10.21009/JPS.111.0
Soeharso, R., Sodiq, I., & Wardayanti, R. (2022). Little Historian Model for Local History Learning. Paramita: Historical Studies Journal, 32(2), 306–314. https://doi.org/10.15294/paramita.v32i2.29962
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta.
Syahputra, M. A. D., Sariyatun, S., & Ardianto, D. T. (2020). Peranan Penting Sejarah Lokal sebagai Objek Pembelajaran untuk Membangun Kesadaran Sejarah Siswa. Historia: Jurnal Pendidik Dan Peneliti Sejarah, 4(1), 85–94. https://doi.org/10.17509/historia.v4i1.27035
Wijayanti, Y. (2017). Peranan Penting Sejarah Lokal Dalam Kurikulum Di Sekolah Menengah Atas. Jurnal Artefak, 4(1), 53. https://doi.org/10.25157/ja.v4i1.735
Zuldafrial. (2012). Penelitian Kualitatif. STAIN Pontianak Press.
Copyright (c) 2024 Ika Rahmatika Chalimi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Dengan mengirimkan naskah artikel, berarti penulis setuju dengan segala kebijakan yang ditetapkan oleh jurnal dan penerbit.
Penulis menyatakan bahwa:
- kebijakan ini telah diketahui dan disetujui bersama oleh semua penulis;
- naskah artikel belum dipublikasikan secara resmi sebelumnya di media ber-ISSN atau ber-ISBN yang terdaftar, kecuali dalam bentuk abstrak atau sebagai bagian dari materi kuliah, atau skripsi/tesis/disertasi yang tidak diterbitkan;
- naskah tidak sedang dalam proses editorial dan dipertimbangkan untuk publikasi di tempat lain;
- publikasi naskah ini telah disetujui oleh semua penulis, institusi afiliasi penulis, otoritas yang bertanggung jawab, dan lembaga di mana kegiatan telah dilakukan;
- naskah berisi materi yang aman dari pelanggaran hak cipta;
Perjanjian Hak Cipta dan Lisensi
- Penulis memiliki hak cipta dan hak kepemilikan lainnya yang terkait dengan artikel.
- Penulis memiliki hak dan diizinkan untuk menggunakan substansi artikel untuk karya-karya penulis berikutnya, termasuk untuk keperluan bahan/materi kuliah dan buku.
- Penulis menyerahkan hak publikasi pertama kepada jurnal dengan di bawah Lisensi Creative Commons (CC BY 4.0).
Pernyataan Lisensi CC BY 4.0
Anda diperbolehkan:
- Berbagi — menyalin dan menyebarluaskan kembali materi ini dalam bentuk atau format apapun;
- Adaptasi — menggubah, mengubah, dan membuat turunan dari materi ini untuk kepentingan apapun, termasuk kepentingan komersial.
Pemberi lisensi tidak dapat mencabut ketentuan di atas sepanjang Anda mematuhi ketentuan lisensi berikut ini.
- Atribusi — Anda harus mencantumkan nama yang sesuai, mencantumkan tautan terhadap lisensi, dan menyatakan bahwa telah ada perubahan yang dilakukan. Anda dapat melakukan hal ini dengan cara yang sesuai, namun tidak mengisyaratkan bahwa pemberi lisensi mendukung Anda atau penggunaan Anda.
- Tidak ada pembatasan tambahan — Anda tidak dapat menggunakan ketentuan hukum atau sarana kontrol teknologi yang secara hukum membatasi orang lain untuk melakukan hal-hal yang diizinkan lisensi ini.